Selasa, 17 Juni 2014

Perihnya Duka

Adakah  aku dalam benak yang tak bisa ku tebak maksudnya? Setidaknya namaku hadir disela cabang-cabang fikiran yang menjalar luas tak tentu arah.
Adakah benar bayangku yang selalu terlintas diantara sekian ribu orang yang dikenal?
Menyapa asa dalam hiruk pikuknya suasana rumit tercipta. Kabur.... yang terlihat hanya kelabu, tak ku kenali lagi sosok yang dulu disini. Yang jelas,

Sabtu, 14 Juni 2014

He is love her not me!

Hujan semakin deras, menambah kesedihan saja.
Aku masih berdiam diri di dekat jendela ini, menatap butir- butir hujan yang masih enggan berhenti.
“apa yang tengah ia lakukan disana?” ah, kenapa aku masih memikirkannya? Protes ku dalam hati.

Teman dekatku itu kini sudah punya pacar, dan aku harus terbiasa dengan kondisi baru ini. aku harus terbiasa tanpanya sekarang. Aku tau dia harus punya banyak waktu untuk pacarnya.

Mungkin ini saatnya,.

Semua yang terjadi adalah Kuasa Allah. Allah memasukkan seseorang ke hidupmu dengan tujuan yang baik dan mengeluarkannya dari hidupmu dengan tujuan lebih baik.

“Diary,. Dia telah pergi”ucapku lirih. Ada getar kesedihan dalam ketidak relaan ku melepas semua cerita yang pernah ku genggam. Rangkaian kata mungkin tak akan bisa menggambarkan apa yang terjadi selama ini.Atas Berbagai warna-warni yang terlukis silih berganti dalam hari-hariku itu.

Mencoba bersabar dan terus ikhlas, itulah yang tengah ku jalani. Saat hati dan perasaanku tak sejalan, saat apa yang kuinginkan tak sesuai dengan apa yang