BIMBINGAN KONSELING
OLEH :
1.
ATIKA (E1Q015008)
2.
FARIZAH YULIANTI (E1Q015016)
3.
HALIMAH (E1Q015018)
4.
HIDAYATUL AINI (E1Q015022)
5.
HIDAYATUL IMAN (E1Q015023)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Setiap
manusia tidak terlepas dari sebuah masalah, begitu juga remaja yang sedang
dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, mereka sangat rentan
terhadap permasalahan baik itu dalam lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut bimbingan dan konseling memiliki
peranan yang sangat penting. Bimbingan yang diberikan kepada anak yang bermasalah
tentu berbeda dengan anak yang tidak bermasalah. Pada umumnya masalah yang
sering dihadapi oleh sekolah antara lain siswa yang sering membolos, tidak
mengumpulkan tugas, merokok saat menggunakan seragam sekolah dan lain
sebagainya.
Kerja
sama antara guru BK, wali kelas dan guru
mata pelajaran sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
siswa di lingkungan sekolah, dalam hal ini kami dari kelompok bimbingan
konseling Prodi Pendidikan Fisika Universitas Mataram melakukan observasi dan
wawancara kepada Guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran Fisika di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Mataram guna mengetahui permasalahan apa saja
yang dihadapi oleh para siswa dan bagaimana cara dari pihak sekolah
menanggulangi masalah-masalah tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pelaksanaan dan kerja sama guru
bimbingan dan konseling dengan guru mata pelajaran fisika di MAN 2 MODEL
Mataram?
C.
TUJUAN
Mengetahui pelaksanaan dan kerja sama guru bimbingan
dan konseling dengan guru mata pelajaran Fisika di MAN MODEL Mataram
BAB
II
PEMBAHASAN
PROFILE
SEKOLAH
Nama sekolah : MAN 2 MODEL MATARAM
Alamat sekolah : Jl. Pendidikan No. 25 Dasan Agung
Baru, Mataram.
Status : Negeri
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Kabupaten : Kota Mataram
Visi Misi sekolah :
·
Visi MAN 2
MATARAM
terwujudnya madrasah yang melahirkan generasi islami
, inovatif, berprestasi, dan populis.
·
Misi MAN 2
MATARAM
1.
Menumbuhkan
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama bagi warga madrasah
2.
Menyiapkan warga
madrasah yang menguasai ilmu pengetahuan & tekhnologi yang berdasarkan iman
& taqwa
3.
Membudidayakan
lingkungan belajar dan bekerja yang berorientasi pada perubahan yang lebih baik
untuk mencetak warga madrasah yang berdaya saing dalam era globalisasi
4.
Mewujudkan
madrasah yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada semua lapisan
masyarakat
Memenuhi
tugas mata kuliah bimbingan konseling, kami melakukan observasi ke salah satu
sekolah yang ada di mataram. Dalam hal ini kami mengunjungi Madrasah Aliyah 2
Model Mataram. Di sana, terdapat 2 guru
bimbingan dan konseling. Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh siswa di MAN 2 MODEL MATARAM, guru BK menerapkan beberapa metode
pendekatan, seperti memperkenalkan bahwa kedudukan BK di sekolah bukan hanya
sebagai polisi sekolah tetapi juga sarana atau wadah bagi semua siswa untuk
memperoleh solusi dari permasalahan yang dihadapi, mendapat bimbingan, arahan
dan nasehat yang mereka perlukan. Selain memperkenalkan, guru BK di MAN 2 MODEL
MATARAM juga menempatkan dirinya sebagai teman bagi siswa, sehingga siswa
merasa nyaman dalam menyampaikan permasalahan mereka.
Latar belakang pendidikan guru BK di
MAN 2 MODEL MATARAM tidak hanya dari lulusan jurusan bimbingan dan konseling
saja, tetapi ada yang dari prodi Pendidikan agama Islam sehingga konsep
pelaksanaan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan berbasis agama Islam
sesuai dengan latar belakang sekolah madrasah Aliyah. MAN 2 MODEL MATARAM
memiliki komulatif record untuk setiap siswa, jadi pihak sekolah mempunyai
catatan mengenai data pribadi siswa beserta permasalahan apa saja yang pernah
dilakukan oleh siswa tersebut selama menjadi siswa di MAN 2 MODEL MATARAM ini.
Seperti yang kita ketahui, dalam
proses belajar mengajar di kelas pasti dijumpai tiga kelompok siswa, yaitu
siswa yang cerdas dalam artian cepat mengerti materi pelajaran yang diajarkan,
ada kelompok yang berada dipertengahan dan ada juga kelompok yang lambat dalam
memahami materi yang diajarkan. Dalam hal ini kami mewawancarai guru mata
pelajaran Fisika kelas XII. Menurutnya, ada beberapa permasalahan yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah pemahaman konsep dari siswa
yang masih kurang, sehingga siswa sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan
soal yang berbeda dari contoh yang dijelaskan. Permasalahan yang kedua adalah
dasar matematika siswa yang masih lemah. Lemahnya dasar matematika seorang
siswa dapat menjadi kenadala belajar fisika karena pada dasarnya matematika dan
fisika mempunyai keterikatan yang sangat erat.
Guru mata pelajaran Fisika di MAN 2 MODEL MATARAM menjelaskan bahwa
ketika beliau menemui permasalahan dalam mengajar fisika seperti berhadapan
dengan beberapa siswa yang cukup lambat dalam menerima materi yang diajarkan
maka guru tersebut akan memberikan remedial dan tugas-tugas lebih terkait
dengan materi yang belum dipahami sehingga siswa tersebut mampu menyertarakan
pemahamannya dengan siswa lain.
Sistem yang diterapkan di MAN 2
MODEL MATARAM adalah jika guru mata pelajaran tidak dapat menyelesaikan permasalahan
terhadap siswanya maka akan dialih tangankan
ke wali kelas, tetapi jika wali kelas juga tidak dapat menanganinya maka
akan dialihtangankan ke guru Bimbingan Konseling dan terakhir jika guru
Bimbingan Konseling tidak dapat
menanganinya maka akan dilakukan Pemanggilan Orang Tua (POT). Tindakan yang
dilakukan oleh pihak sekolah dan guru BK dalam menghadapi siswa yang sudah
sering melakukan kesalahan adalah memberikan sanksi berupa pembersihan toilet,
skorsing, sampai dikeluarkan dari sekolah tergantung tingkat kesalahan yang
dilakukan.
MAN 2 MODEL MATARAM juga menerapkan sistem
kredit point, artinya bagi setiap pelanggaran telah ditetapkan point, dan bagi
siswa yang sering melakukan pelanggaran dan mencapai batas maksimal point
pelanggaran akan langsung dikeluarkan dari sekolah.
Dari hasil wawancara, kami mendapatkan
informasi bahwa dari tiga tingkatan siswa yang berada di MAN 2 MODEL MATARAM
dari kelas X, XI dan XII tingkatan yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah siswa kelas XII.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan
kepada setiap individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya,sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan
dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta
masyarakat baik yang berada dilingkungannya maupun lingkungan madrasahnya, sehingga
ia dapat mengecap kebahagiaanya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Di MAN 2 MATARAM jika menemukan siswa yang mengalami
masalah ada beberapa cara atau tindakan yang dilakukan seperti melakukan
bimbingan. Bimbingan ini dilakukan dengan beberapa pendekatan seperti
memperkenalkan kedudukan BK disekolah sebagai sarana siswa dalam berbagi cerita
dan wadah untuk memperoleh solusi atas masalah yang dihadapi siswa, selanjutnya
BK juga menempatkan diri menjadi teman bagi siswa sehingga siswa lebih leluasa
dalam mencerita permasalahan yang dihadapinya.
Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK di MAN 2
MOIDEL MATARAM bekerja sama dalam
mengatasi permasalahan belajar siswa, dan jika pihak sekolah sudah tidak mampu
mengatasinya maka akan dilakukan pemanggilan orang tua.
B.
SARAN
Program kerja dari BK
di MAN 2 MODEL MATARAM sangat membantu para siswa dalam mengatasi permasalahan
mereka, hal ini mungkin dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam
penerapan konsep bimbingan siswa di setiap sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar