Sabtu, 10 Desember 2016

LAPORAN OBSERVASI


BIMBINGAN KONSELING
OLEH :

1. ATIKA                                 (E1Q015008)
2. FARIZAH YULIANTI        (E1Q015016)
3. HALIMAH                           (E1Q015018)
4. HIDAYATUL AINI             (E1Q015022)
5. HIDAYATUL IMAN           (E1Q015023)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
     Setiap manusia tidak terlepas dari sebuah masalah, begitu juga remaja yang sedang dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, mereka sangat rentan terhadap permasalahan baik itu dalam lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut bimbingan dan konseling memiliki peranan yang sangat penting. Bimbingan yang diberikan kepada anak yang bermasalah tentu berbeda dengan anak yang tidak bermasalah. Pada umumnya masalah yang sering dihadapi oleh sekolah antara lain siswa yang sering membolos, tidak mengumpulkan tugas, merokok saat menggunakan seragam sekolah dan lain sebagainya.
     Kerja sama antara guru BK, wali kelas dan  guru mata pelajaran sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan siswa di lingkungan sekolah, dalam hal ini kami dari kelompok bimbingan konseling Prodi Pendidikan Fisika Universitas Mataram melakukan observasi dan wawancara kepada Guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran Fisika di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Mataram guna mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh para siswa dan bagaimana cara dari pihak sekolah menanggulangi masalah-masalah tersebut.
B.     RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pelaksanaan dan kerja sama guru bimbingan dan konseling dengan guru mata pelajaran fisika di MAN 2 MODEL Mataram?

C.     TUJUAN
Mengetahui pelaksanaan dan kerja sama guru bimbingan dan konseling dengan guru mata pelajaran Fisika di MAN MODEL Mataram


BAB II
PEMBAHASAN

PROFILE  SEKOLAH
Nama sekolah           : MAN 2 MODEL MATARAM
Alamat sekolah         : Jl. Pendidikan No. 25 Dasan Agung Baru, Mataram. 
Status                         : Negeri
Provinsi                     : Nusa Tenggara Barat
Kabupaten                 : Kota Mataram
Visi Misi sekolah     :
·             Visi MAN 2 MATARAM
terwujudnya madrasah yang melahirkan generasi islami , inovatif, berprestasi, dan populis.
·            Misi MAN 2 MATARAM
1.      Menumbuhkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama bagi warga madrasah
2.      Menyiapkan warga madrasah yang menguasai ilmu pengetahuan & tekhnologi yang berdasarkan iman & taqwa
3.      Membudidayakan lingkungan belajar dan bekerja yang berorientasi pada perubahan yang lebih baik untuk mencetak warga madrasah yang berdaya saing dalam era globalisasi
4.      Mewujudkan madrasah yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada semua lapisan masyarakat
           

Memenuhi tugas mata kuliah bimbingan konseling, kami melakukan observasi ke salah satu sekolah yang ada di mataram. Dalam hal ini kami mengunjungi Madrasah Aliyah 2 Model  Mataram. Di sana, terdapat 2 guru bimbingan dan konseling. Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswa di MAN 2 MODEL MATARAM, guru BK menerapkan beberapa metode pendekatan, seperti memperkenalkan bahwa kedudukan BK di sekolah bukan hanya sebagai polisi sekolah tetapi juga sarana atau wadah bagi semua siswa untuk memperoleh solusi dari permasalahan yang dihadapi, mendapat bimbingan, arahan dan nasehat yang mereka perlukan. Selain memperkenalkan, guru BK di MAN 2 MODEL MATARAM juga menempatkan dirinya sebagai teman bagi siswa, sehingga siswa merasa nyaman dalam menyampaikan permasalahan mereka. 
 Latar belakang pendidikan guru BK di MAN 2 MODEL MATARAM tidak hanya dari lulusan jurusan bimbingan dan konseling saja, tetapi ada yang dari prodi Pendidikan agama Islam sehingga konsep pelaksanaan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan berbasis agama Islam sesuai dengan latar belakang sekolah madrasah Aliyah. MAN 2 MODEL MATARAM memiliki komulatif record untuk setiap siswa, jadi pihak sekolah mempunyai catatan mengenai data pribadi siswa beserta permasalahan apa saja yang pernah dilakukan oleh siswa tersebut selama menjadi siswa di MAN 2 MODEL MATARAM ini.
Seperti yang kita ketahui, dalam proses belajar mengajar di kelas pasti dijumpai tiga kelompok siswa, yaitu siswa yang cerdas dalam artian cepat mengerti materi pelajaran yang diajarkan, ada kelompok yang berada dipertengahan dan ada juga kelompok yang lambat dalam memahami materi yang diajarkan. Dalam hal ini kami mewawancarai guru mata pelajaran Fisika kelas XII. Menurutnya, ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah pemahaman konsep dari siswa yang masih kurang, sehingga siswa sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang berbeda dari contoh yang dijelaskan. Permasalahan yang kedua adalah dasar matematika siswa yang masih lemah. Lemahnya dasar matematika seorang siswa dapat menjadi kenadala belajar fisika karena pada dasarnya matematika dan fisika mempunyai keterikatan yang sangat erat.
Guru mata pelajaran Fisika  di MAN 2 MODEL MATARAM menjelaskan bahwa ketika beliau menemui permasalahan dalam mengajar fisika seperti berhadapan dengan beberapa siswa yang cukup lambat dalam menerima materi yang diajarkan maka guru tersebut akan memberikan remedial dan tugas-tugas lebih terkait dengan materi yang belum dipahami sehingga siswa tersebut mampu menyertarakan pemahamannya dengan siswa lain.
Sistem yang diterapkan di MAN 2 MODEL MATARAM adalah jika guru mata pelajaran tidak dapat menyelesaikan permasalahan terhadap siswanya maka akan dialih tangankan  ke wali kelas, tetapi jika wali kelas juga tidak dapat menanganinya maka akan dialihtangankan ke guru Bimbingan Konseling dan terakhir jika guru Bimbingan Konseling  tidak dapat menanganinya maka akan dilakukan Pemanggilan Orang Tua (POT). Tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan guru BK dalam menghadapi siswa yang sudah sering melakukan kesalahan adalah memberikan sanksi berupa pembersihan toilet, skorsing, sampai dikeluarkan dari sekolah tergantung tingkat kesalahan yang dilakukan.
MAN 2 MODEL MATARAM juga menerapkan sistem kredit point, artinya bagi setiap pelanggaran telah ditetapkan point, dan bagi siswa yang sering melakukan pelanggaran dan mencapai batas maksimal point pelanggaran akan langsung dikeluarkan dari sekolah.
Dari hasil wawancara, kami mendapatkan informasi bahwa dari tiga tingkatan siswa yang berada di MAN 2 MODEL MATARAM dari kelas X, XI dan XII tingkatan yang paling banyak  melakukan pelanggaran adalah siswa kelas XII.










BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan kepada setiap individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat baik yang berada dilingkungannya maupun lingkungan madrasahnya, sehingga ia dapat mengecap kebahagiaanya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Di MAN 2 MATARAM jika menemukan siswa yang mengalami masalah ada beberapa cara atau tindakan yang dilakukan seperti melakukan bimbingan. Bimbingan ini dilakukan dengan beberapa pendekatan seperti memperkenalkan kedudukan BK disekolah sebagai sarana siswa dalam berbagi cerita dan wadah untuk memperoleh solusi atas masalah yang dihadapi siswa, selanjutnya BK juga menempatkan diri menjadi teman bagi siswa sehingga siswa lebih leluasa dalam mencerita permasalahan yang dihadapinya.
Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK di MAN 2 MOIDEL MATARAM  bekerja sama dalam mengatasi permasalahan belajar siswa, dan jika pihak sekolah sudah tidak mampu mengatasinya maka akan dilakukan pemanggilan orang tua.

B.     SARAN
Program kerja dari BK di MAN 2 MODEL MATARAM sangat membantu para siswa dalam mengatasi permasalahan mereka, hal ini mungkin dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam penerapan konsep bimbingan siswa di setiap sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar