PENGARUH DAN PERANAN
MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
Kelompok IV
Endang Sri
Wahyuni
Farizah
Yulianti
Harmaeni
Agustina Casanova
M. Tegar
Septiaji Pramudiawan
Ni Kadek
Gustika Sundari
Nining Septiwulandari
Reni Astuti
Rizka Sofya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia pada
awal sejarahnya telah hidup di bumi dalam keselarasan alam yang sangat wajar.
Berkat perkembangan penalaran yang tidak terbatas dari manusia telah
memungkinkan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikannya
dominan dalam lingkungan. Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidupnya yaitu komunitas biologis dan lingkungan sosial tempat
mereka hidup. Dalam komunitas biologis, perubahan alam hidup manusia tampak
jelas di kota-kota dibandingkan dengan hutan rimba dimana penduduknya masih
sedikit dan primitif, begitu juga dengan lingkungan sosial, di pedesaan nuansa
budaya dan adat istiadat masih sangat kental dibandingkan dengan adat istiadat
di kota-kota besar yang kian meluntur. Perubahan
alam lingkungan hidup manusia akan membawa pengaruh baik secara positif maupun
negatif, berpengaruh baik bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan
dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi
kemampuan alam dalam menyokong kehidupan manusia.
Manusia dan
lingkungan memiliki hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Manusia sangat
bergantung pada lingkungan yang memberikan sumberdaya alam untuk tetap bertahan
hidup. Adanya keterbatasan daya dukung (carrying capacity) lingkungan, menyebabkan
manusia harus memperhatikan kelestarian lingkungan agar fungsi-fungsi
lingkungan dapat berjalan sehingga dapat mendukung penghidupan berkelanjutan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian manusia dan lingkungan?
2. Bagaimanakah
hubungan antara manusia dan lingkungan yang saling ketergantungan dan
bekerjasama?
3. Bagaimana
pengaruh lingkungan terhadap kehidupan?
C. Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan
pengertian manusia dan lingkungan.
2. Menjelaskan
hubungan antara manusia dan lingkungan yang saling ketergantungan dan bekerjasama.
3. Menjelaskan
pengaruh lingkungan terhadap kehidupan manusia.
D. Manfaat
1. Mengetahui
pengertian manusia dan lingkungan.
2. Mengetahui
hubungan antara manusia dengan lingkungan yang saling ketergantungan dan
bekerjasama.
3. Mengetahui
pengaruh lingkungan terhadap kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
manusia dan lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan
segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
positif maupun negatif.
Manusia atau
orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin
untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Sedangkan
lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait
secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks. Lingkungan dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Lingkungan Alam
Pada lingkungan alam terjadi interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan
dengan segala unsur-unsur abiotik, seperti tanah atau batu-batuan, air, udara,
dan lain sebagainya. Adanya interaksi tersebut dirasakan sebagai kebutuhan dasar
bagi makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Apabila kita
mengunjungi berbagai wilayah Indonesia, maka akan tampak betapa variasinya
keadaan alam. Variasinya tersebut dapat dilihat dari segi tanah, morfologi,
vegetasi, hidrologi, cuaca, iklim, sumber mineral, dan region.
b. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan tempat
manusia berada di lingkungan masyarakat. Ia dapat berperan baik sebagai
individu, sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga dunia terkait dengan
struktur sosial dan sistem sosial. Manusia juga memiliki peran yang dominan
terhadap kehidupan sosial budaya. Jelas, bahwa karakteristik lingkungan sosial
budaya dapat dilihat dari struktur dan sistem sosial budaya yang ada di
lingkungan masyarakat.
Keterikatan manusia sebagai individu dengan masyarakat
menyebabkan individu mempunyai solidaritas tertentu dengan masyarakatnya. Orang
yang pernah berjasa dalam kehidupan masyarakat atau individu yang memiliki
kepribadian kharismatik akan merasakan sebagai anggota masyarakat. Sebaliknya
individu yang sering menyimpang dari kebiasaan, norma dan aturan masyarakat,
individu tersebut akan merasakan hukuman sosial dari warga masyarakat, berupa
dikucilkan dari lingkungannya..
Perkembangan kelompok baik menyangkut kualitas maupun
kuantitasnya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh individu yang menjadi
pendukungnya. Perkembangan sosial, ekonomi, budaya kelompok merupakan ungkapan
pengaruh individu-individu yang mendukung kelompok tadi. Apakah kelompok itu
akan menjadi kelompok liberal, sosialis, pancasilais dan seterusnya sangat
dipengaruhi oleh aktivitas dan kreativitas individu-individu yang mendukungnya.
Bahkan bagi pribadi-pribadi tertentu yang memiliki kekuatan yang luar biasa
(kharismatik) dapat mempengaruhi kelompok sedemikian, sehingga dapat menjadi
pedoman anggota-anggota kelompok lainnya.
Jelaslah antara individu dengan kelompok terdapat
hubungan timbal balik yang sangat erat. Antara individu dengan kelompok terjadi
interelasi dan interaksi fungsional. Di satu pihak individu dapat dikatakan di
bentuk menjadi pribadi oleh kelompok. Di lain pihak individu itu juga
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan kelompok.
ü Struktur Sosial Budaya
Struktur sosial budaya adalah keseluruhan jalinan
unsur-unsur sosial budaya. Struktur sosial budaya suatu masyarakat meliputi
berbagai kelompok yang terdiri dari orang banyak dan termasuk pranata-pranata
(lembaga-lembaga) sosial tempat orang banyak berpartisipasi. Partisipasi orang
pada pranata-pranata sosial dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu
jenis kelamin, umur dan kekerabatan.
Pada masyarakat tradisional terdapat pembagian kerja
berdasarkan jenis kelamin. Keahlian yang di peroleh tidak melalui pendidikan
formal, akan tetapi diperoleh secara turun temurun. Misalnya dalam meramu
(mengumpulkan bahan makanan dari alam), bercocok tanam, berburu dan seterusnya.
Pada masyarakat modern kurang mempersoalkan jenis kelamin dalam pekerjaan,
namun lebuh mengutamakan keahlian baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun
jalur pendidikan luar sekolah.
ü Perubahan Sosial
Selo Soemardjan menyatakan perubahan sosial adalah
segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan
pola peri kelakuan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Gillin dan Gillin
memaparkan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang
telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan materilk ataupun kebendaan, komposisi penduduk, ideologi maupun
karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
perubahan sosial mencakup perubahan sistem nilai, sikap, pola hubungan sosial,
penyebaran penduduk, kebudayaan materialistis dan kondisi geografis. Disamping
itu, perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat dapat mengenal nilai-nilai
sosial, norma-norma sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan lain sebagainya.
B. Manusia dan
Lingkungan Saling Ketergantungan dan Kerjasama
1. Hubungan manusia dengan lingkungan alam
Manusia
hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan hidupnya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula
mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Pada lingkungan alam terjadi interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan
dengan segala unsur abiotik, seperti tanah/batuan, air, udara, dan lain
sebagainya.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah
ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel(1834-1914). Dalam
ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya maka
ekologi dapat juga diartikan sebagai ilmu yang membahas hubungan manusia dan
lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan manusia terhadap
lingkungan itu sendiri. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antara makhluk hidup
dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau lingkungannya.
Manusia merupakan komponen biotik
lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Peranan
manusia dalam lingkungan ada yang bersifat negatif dan positif. Peranan negatif
adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun
tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung
lingkungan.
Peranan
Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut :
·
Penebangan pohon
secara besar-besaran
·
Perburuan liar
·
Pembakaran hutan
·
Membuang sampah
sembarangan
·
Penggunaan bahan
kimia dan pestisida secara berlebihan
·
Eksploitasi
sumber daya laut secara besar-besaran
Peranan
Manusia yang bersifat positif lingkungan
antara lain :
·
Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama
SDA yang tidak dapat diperbaharui.
·
Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka
jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
·
Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang
batasnya.
·
Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk
menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan
guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung
humus.
·
Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
Semua makhluk hidup termasuk manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup
adalah satu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dengan demikian manusia adalah bagian yang terpadu
dengan lingkungan hidup dimana ia berada. Sedang perilaku manusia dinyatakan
khusus sebagai unsur penting yang mempengaruhi kualitas sumber daya alam yang
mendukung kesejahteraan manusia. Kesejahteraan manusia hanya dapat dicapai
apabila didukung oleh benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup lain yang berada
dengan kualitas yang diperlukan. Dengan demikian kualitas lingkungan hidup
secara keseluruhan menjadi tumpuan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup.
Manusia seperti makhluk hidup lain, memerlukan
dukungan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk hidup, tumbuh dan
berkembang. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengembangkan interaksi dengan
lingkungan alam sekitar.
Dari lingkungan, manusia memperoleh berbagai sumber
alam seperti materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman untuk keperluan
hidup sehari-hari. Ke dalam lingkungan itu pula manusia membuang semua bahan
yang tidak bermanfaat bagi mereka. Dengan demikian manusia memerlukan alam
sekitar untuk mendapat sumber alam jasa lingkungan hidup untuk membersihkan
limbah yang mereka hasilkan.
2. Hubungan
Manusia dengan Lingkungan Sosial
Keluarga, teman, tetangga, penduduk sekampung sampai
manusia antarbangsa merupakan lingkungan sosial budaya. Lingkungan tersebut
akan berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan hidup manusia. Mulai dari
sejak lahir manusia tidak lepas dari lingkungan hidup sosial budaya. Pengaruh
lingkungan dapat dirasakan terhadap pembentukan kepribadian seseorang melalui
interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Mulai sejak lahir pula
manusia ada di tengah kelompok atau di dalam kelompok, menunjukkan bahwa
manusia adalah makhluk yang bermasyarakat. Kelompok inilah yang mematangkan
individu menjadi suatu pribadi. Pengembangan individu menjadi seorang pribadi,
tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya sendiri, melainkan juga didukung
dan dihambat oleh kelompok di sekitarnya. Kondisi fisik di sekitarnya juga
besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Kelengakapan dan
keserasian anggota tubuh, ketajaman panca indera, susunan jaringan urat syaraf,
dan proses kerja hayat lainnya, besar pengaruhnya terhadap perkembangan
potensi-potensi seorang individu. Daya pikir, reaksi emosional, kemauan,
kecerdasan dan ketajaman ingatannya, sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik
biologisnya. Dengan demikian majunya peradaban manusia, yaitu dengan
ditemukannya alat-alat komunikasi dan elektronik memungkinkan dapat merangsang
perubahan terhadap kepribadian manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai
kelompok, bahkan sebagai anggota masyarakat.
Manusia lahir ke dunia sebagai suatu individu. Ia
merupakan suatu kesatuan sistem rohani dan jasmani. Dalam diri manusia sebagai
individu terdapat potensi-potensi kejiwaan yang dapat dikembangkan. Sedangkan
untuk perkembangan potensi-potensi tadi secara wajar diperlukan pertumbuhan
jasmani yang sesuai dan wajar pula. Untuk keperluan perkembangan dan
pertumbuhan tadi, manusia tidak dapat melepaskan diri dari kondisi fisik,
kondisi sosial dan kondisi budaya di sekitarnya.
C. Pengaruh
Lingkungan terhadap Kehidupan Manusia
Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai
berikut.
1. Lingkungan merupakan tempat dimana manusia berada,
tumbuh, dan berkembang.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku
manusia yang mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban
manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan
lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
Kehidupan manusia tidak
dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia
dapat dilihat dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara,
sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik lainnya.
2. Kebutuhan nonmateril meliputi rasa aman, kasih
sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam
masyarakat.
Indonesia memiliki suku bangsa yang majemuk, tersebar
pada pulau besar dan kecil. Adat-istiadat, kebiasaan dan norma setiap suku
bangsa pun memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu permasalahan yang
muncul dapat menimbulkan masalah sosial budaya yang demikian kompleks. Masalah
sosial terjadi melalui proses yang relatif panjang. Masalah sosial tidak
terjadi tiba-tiba dan seketika, melainkan merupakan warisan yang telah lama
dari masa ke masa yang telah lampau. Karena itu penanggulangannya tidak dapat
dengan kekuatan individual, melainkan menuntut kekuatan sosial. Salah satu
sifat lain masalah sosial, masalah itu tidak sederhana. Masalah tersebut
merupakan masalah yang pelik yang kadang-kadang pemecahannya hanya bersifat
sementara (Nursid Sumaatmadja, 1989 : 69).
Contoh kasus :
Anaisia Kasus :
Dari
makalah yang berjudul pengaruh dan peranan manusia terhadap keseimbangan alam,
kami mengangkat contoh kasus yang dikutip dari salah satu media masa yaitu
Lombok Post, bertajuk PT Bentoel dan
pemda Lotim Hijaukan Desa Kabar.
Kamis, 7 April 2016 kemarin, PT Bentoel Grup bersama wakil Bupati Lombok
Timur, H. Haerul Warisin melakukan penghijauan pada lahan masyarakat di Dasan
Agung, Desa Kabar, Kecamatan Sakra, Lombok Timur. Kegiatan penghijauan ini
mengambil tema “Ribuan Pohon, Ribuan Hati, Satu Harapan”. Acara ini diawali
dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Wakil Bupati Lombok Timur di bukit
milik warga seluas beberapa hektar. PT Bentoel grup tidak hanya mendukung
penghijauan untuk keseimbangan alam tetapi juga berupaya menjaga kondusifitas
dibidang usaha tembakau yang banyak di geluti oleh masyaraat setempat dari
mulai proses pengertingan sampai SDMnya. Kegiatan yang dilakukan ini merupakan
salah satu contoh peranan atau keikutsertaan manusia dalam menjaga keseimbangan
lingkungan alam dan lingkungan sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia hidup memang tidak pernah terlepas dari
lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya. Keduanya
saling merubah, berinteraksi, saling mempengaruhi dan adanya hubungan timbal
balik baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Manusia bertindak sosial
dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam
kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan
yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan
berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Kemampuan kita untuk
menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia
dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita
menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk
menjaga lingkungan demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa
akan datang.
B. Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap
lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan
lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait
dengan lingkungan yang mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal
tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan
kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari
hubungan manusia dengan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Nursyid, Sumaatmadja. 1996. Manusia dalam Konteks Sosial
Budaya dan Lingkungan. Bandung : Alfabeta.
Susanto, Astrid. 1998. Masyarakat Indonesia Memasuki Abad Kedua Puluh Satu. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soerjani, Muhammad,dkk. 1987. Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta : UI Press.
Sugianto, dkk. 1995. Ilmu Sosial Dasar. Surakarta : UNS Press.
Setiadi, M. Elly, dkk. 2006. Ilmu sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Emil, Salim. 1993. Pembangunan
Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Pustaka Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar