Sabtu, 10 Desember 2016

MAKALAH ISBD


PENGARUH DAN PERANAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
 


Disusun Oleh :
Kelompok IV
                                                         Endang Sri Wahyuni                      
                                                             Farizah Yulianti                               
                                                   Harmaeni Agustina Casanova      
                                                  M. Tegar Septiaji Pramudiawan   
                                                     Ni Kadek Gustika Sundari             
                                                       Nining Septiwulandari                    
                               Reni Astuti                                       
                              Rizka Sofya                                      


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Manusia pada awal sejarahnya telah hidup di bumi dalam keselarasan alam yang sangat wajar. Berkat perkembangan penalaran yang tidak terbatas dari manusia telah memungkinkan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikannya dominan dalam lingkungan. Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya yaitu komunitas biologis dan lingkungan sosial tempat mereka hidup. Dalam komunitas biologis, perubahan alam hidup manusia tampak jelas di kota-kota dibandingkan dengan hutan rimba dimana penduduknya masih sedikit dan primitif, begitu juga dengan lingkungan sosial, di pedesaan nuansa budaya dan adat istiadat masih sangat kental dibandingkan dengan adat istiadat di kota-kota besar yang kian meluntur.  Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan membawa pengaruh baik secara positif maupun negatif, berpengaruh baik bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam dalam  menyokong kehidupan manusia.
Manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang tidak dapat terpisahkan. Manusia sangat bergantung pada lingkungan yang memberikan sumberdaya alam untuk tetap bertahan hidup. Adanya keterbatasan daya dukung (carrying capacity) lingkungan, menyebabkan manusia harus memperhatikan kelestarian lingkungan agar fungsi-fungsi lingkungan dapat berjalan sehingga dapat mendukung penghidupan berkelanjutan.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian manusia dan lingkungan?
2.    Bagaimanakah hubungan antara manusia dan lingkungan yang saling ketergantungan dan bekerjasama?
3.    Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kehidupan?

C.   Tujuan Penulisan
1.    Menjelaskan pengertian manusia dan lingkungan.
2.    Menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungan yang saling ketergantungan dan bekerjasama.
3.    Menjelaskan pengaruh lingkungan terhadap kehidupan manusia.
D.   Manfaat
1.    Mengetahui pengertian manusia dan lingkungan.
2.    Mengetahui hubungan antara manusia dengan lingkungan yang saling ketergantungan dan bekerjasama.
3.    Mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kehidupan manusia.






















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian manusia dan lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Sedangkan lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks. Lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu :
a.    Lingkungan Alam
Pada lingkungan alam terjadi interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan dengan segala unsur-unsur abiotik, seperti tanah atau batu-batuan, air, udara, dan lain sebagainya. Adanya interaksi tersebut dirasakan sebagai kebutuhan dasar bagi makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Apabila kita mengunjungi berbagai wilayah Indonesia, maka akan tampak betapa variasinya keadaan alam. Variasinya tersebut dapat dilihat dari segi tanah, morfologi, vegetasi, hidrologi, cuaca, iklim, sumber mineral, dan region.
b.    Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan tempat manusia berada di lingkungan masyarakat. Ia dapat berperan baik sebagai individu, sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga dunia terkait dengan struktur sosial dan sistem sosial. Manusia juga memiliki peran yang dominan terhadap kehidupan sosial budaya. Jelas, bahwa karakteristik lingkungan sosial budaya dapat dilihat dari struktur dan sistem sosial budaya yang ada di lingkungan masyarakat.
Keterikatan manusia sebagai individu dengan masyarakat menyebabkan individu mempunyai solidaritas tertentu dengan masyarakatnya. Orang yang pernah berjasa dalam kehidupan masyarakat atau individu yang memiliki kepribadian kharismatik akan merasakan sebagai anggota masyarakat. Sebaliknya individu yang sering menyimpang dari kebiasaan, norma dan aturan masyarakat, individu tersebut akan merasakan hukuman sosial dari warga masyarakat, berupa dikucilkan dari lingkungannya..
Perkembangan kelompok baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh individu yang menjadi pendukungnya. Perkembangan sosial, ekonomi, budaya kelompok merupakan ungkapan pengaruh individu-individu yang mendukung kelompok tadi. Apakah kelompok itu akan menjadi kelompok liberal, sosialis, pancasilais dan seterusnya sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan kreativitas individu-individu yang mendukungnya. Bahkan bagi pribadi-pribadi tertentu yang memiliki kekuatan yang luar biasa (kharismatik) dapat mempengaruhi kelompok sedemikian, sehingga dapat menjadi pedoman anggota-anggota kelompok lainnya.
Jelaslah antara individu dengan kelompok terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat. Antara individu dengan kelompok terjadi interelasi dan interaksi fungsional. Di satu pihak individu dapat dikatakan di bentuk menjadi pribadi oleh kelompok. Di lain pihak individu itu juga mempengaruhi kehidupan dan perkembangan kelompok.
ü  Struktur Sosial Budaya
Struktur sosial budaya adalah keseluruhan jalinan unsur-unsur sosial budaya. Struktur sosial budaya suatu masyarakat meliputi berbagai kelompok yang terdiri dari orang banyak dan termasuk pranata-pranata (lembaga-lembaga) sosial tempat orang banyak berpartisipasi. Partisipasi orang pada pranata-pranata sosial dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu jenis kelamin, umur dan kekerabatan.
Pada masyarakat tradisional terdapat pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin. Keahlian yang di peroleh tidak melalui pendidikan formal, akan tetapi diperoleh secara turun temurun. Misalnya dalam meramu (mengumpulkan bahan makanan dari alam), bercocok tanam, berburu dan seterusnya. Pada masyarakat modern kurang mempersoalkan jenis kelamin dalam pekerjaan, namun lebuh mengutamakan keahlian baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.

ü  Perubahan Sosial
Selo Soemardjan menyatakan perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola peri kelakuan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Gillin dan Gillin memaparkan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materilk ataupun kebendaan, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mencakup perubahan sistem nilai, sikap, pola hubungan sosial, penyebaran penduduk, kebudayaan materialistis dan kondisi geografis. Disamping itu, perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat dapat mengenal nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.

B.   Manusia dan Lingkungan Saling Ketergantungan dan Kerjasama
1.    Hubungan manusia dengan lingkungan alam
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan hidupnya.  Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Pada lingkungan alam terjadi interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan dengan segala unsur abiotik, seperti tanah/batuan, air, udara, dan lain sebagainya.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel(1834-1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai ilmu yang membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan  manusia terhadap lingkungan itu sendiri. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau lingkungannya.
       Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat negatif dan positif. Peranan negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut :
·         Penebangan pohon secara besar-besaran
·         Perburuan liar
·         Pembakaran hutan
·         Membuang sampah sembarangan
·         Penggunaan bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
·         Eksploitasi sumber daya laut secara besar-besaran

 Peranan Manusia yang bersifat positif  lingkungan antara lain :
·           Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.
·           Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
·           Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.
·           Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
·           Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

Semua makhluk hidup termasuk manusia merupakan  bagian dari lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah satu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dengan demikian manusia adalah bagian yang terpadu dengan lingkungan hidup dimana ia berada. Sedang perilaku manusia dinyatakan khusus sebagai unsur penting yang mempengaruhi kualitas sumber daya alam yang mendukung kesejahteraan manusia. Kesejahteraan manusia hanya dapat dicapai apabila didukung oleh benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup lain yang berada dengan kualitas yang diperlukan. Dengan demikian kualitas lingkungan hidup secara keseluruhan menjadi tumpuan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup.
Manusia seperti makhluk hidup lain, memerlukan dukungan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengembangkan interaksi dengan lingkungan alam sekitar.
Dari lingkungan, manusia memperoleh berbagai sumber alam seperti materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman untuk keperluan hidup sehari-hari. Ke dalam lingkungan itu pula manusia membuang semua bahan yang tidak bermanfaat bagi mereka. Dengan demikian manusia memerlukan alam sekitar untuk mendapat sumber alam jasa lingkungan hidup untuk membersihkan limbah yang mereka hasilkan.

2.     Hubungan Manusia dengan Lingkungan Sosial
Keluarga, teman, tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antarbangsa merupakan lingkungan sosial budaya. Lingkungan tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan hidup manusia. Mulai dari sejak lahir manusia tidak lepas dari lingkungan hidup sosial budaya. Pengaruh lingkungan dapat dirasakan terhadap pembentukan kepribadian seseorang melalui interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Mulai sejak lahir pula manusia ada di tengah kelompok atau di dalam kelompok, menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat. Kelompok inilah yang mematangkan individu menjadi suatu pribadi. Pengembangan individu menjadi seorang pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya sendiri, melainkan juga didukung dan dihambat oleh kelompok di sekitarnya. Kondisi fisik di sekitarnya juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Kelengakapan dan keserasian anggota tubuh, ketajaman panca indera, susunan jaringan urat syaraf, dan proses kerja hayat lainnya, besar pengaruhnya terhadap perkembangan potensi-potensi seorang individu. Daya pikir, reaksi emosional, kemauan, kecerdasan dan ketajaman ingatannya, sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik biologisnya. Dengan demikian majunya peradaban manusia, yaitu dengan ditemukannya alat-alat komunikasi dan elektronik memungkinkan dapat merangsang perubahan terhadap kepribadian manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok, bahkan sebagai anggota masyarakat.
Manusia lahir ke dunia sebagai suatu individu. Ia merupakan suatu kesatuan sistem rohani dan jasmani. Dalam diri manusia sebagai individu terdapat potensi-potensi kejiwaan yang dapat dikembangkan. Sedangkan untuk perkembangan potensi-potensi tadi secara wajar diperlukan pertumbuhan jasmani yang sesuai dan wajar pula. Untuk keperluan perkembangan dan pertumbuhan tadi, manusia tidak dapat melepaskan diri  dari kondisi fisik, kondisi sosial dan kondisi budaya di sekitarnya.

C.   Pengaruh Lingkungan terhadap Kehidupan Manusia
Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut.
1.      Lingkungan merupakan tempat dimana manusia berada, tumbuh, dan berkembang.
2.      Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3.      Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4.      Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5.      Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan  dan kebahagiaan hidup.
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.    Kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik lainnya.
2.    Kebutuhan nonmateril  meliputi rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.
Indonesia memiliki suku bangsa yang majemuk, tersebar pada pulau besar dan kecil. Adat-istiadat, kebiasaan dan norma setiap suku bangsa pun memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu permasalahan yang muncul dapat menimbulkan masalah sosial budaya yang demikian kompleks. Masalah sosial terjadi melalui proses yang relatif panjang. Masalah sosial tidak terjadi tiba-tiba dan seketika, melainkan merupakan warisan yang telah lama dari masa ke masa yang telah lampau. Karena itu penanggulangannya tidak dapat dengan kekuatan individual, melainkan menuntut kekuatan sosial. Salah satu sifat lain masalah sosial, masalah itu tidak sederhana. Masalah tersebut merupakan masalah yang pelik yang kadang-kadang pemecahannya hanya bersifat sementara (Nursid Sumaatmadja, 1989 : 69).



















Contoh kasus :

















Anaisia Kasus :
            Dari makalah yang berjudul pengaruh dan peranan manusia terhadap keseimbangan alam, kami mengangkat contoh kasus yang dikutip dari salah satu media masa yaitu Lombok Post, bertajuk PT Bentoel dan pemda Lotim Hijaukan Desa Kabar.
Kamis, 7 April 2016 kemarin,  PT Bentoel Grup bersama wakil Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin melakukan penghijauan pada lahan masyarakat di Dasan Agung, Desa Kabar, Kecamatan Sakra, Lombok Timur. Kegiatan penghijauan ini mengambil tema “Ribuan Pohon, Ribuan Hati, Satu Harapan”. Acara ini diawali dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Wakil Bupati Lombok Timur di bukit milik warga seluas beberapa hektar. PT Bentoel grup tidak hanya mendukung penghijauan untuk keseimbangan alam tetapi juga berupaya menjaga kondusifitas dibidang usaha tembakau yang banyak di geluti oleh masyaraat setempat dari mulai proses pengertingan sampai SDMnya. Kegiatan yang dilakukan ini merupakan salah satu contoh peranan atau keikutsertaan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan alam dan lingkungan sosial.

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
 Manusia hidup memang tidak pernah terlepas dari lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya. Keduanya saling merubah, berinteraksi, saling mempengaruhi dan adanya hubungan timbal balik baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.
 Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.

B.    Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.









DAFTAR PUSTAKA
Nursyid, Sumaatmadja. 1996. Manusia dalam  Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan.               Bandung : Alfabeta.
Susanto, Astrid. 1998. Masyarakat Indonesia Memasuki Abad Kedua Puluh Satu. Jakarta :          Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soerjani, Muhammad,dkk. 1987. Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam       Pembangunan. Jakarta : UI Press.
Sugianto, dkk. 1995. Ilmu Sosial Dasar. Surakarta : UNS Press.
Setiadi, M. Elly, dkk. 2006. Ilmu sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Emil, Salim. 1993. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Pustaka Indonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar