Dirinya
telah pergi, disini aku hanya bisa memandang sosok itu yang semakin menjauh
dari pandanganku... ya, sosok itu semakin jauh menjauh dari hidupku, dan aku
hanya bisa melihatnya dari sini sebagai orang yang dulunya pernah datang melukis
sejuta warna palangi. tapi sekarang? Menghilang, haah entahlah.
Kenyataan
seakan menamparku sangat keras dan membuat ku sadar dari mimpi panjang ini.
kenapa penyesalan selalu datang terlambat? Sekiranya itulah yang ingin ku
tanyakan. Sadar saat semuanya sudah tidak bisa merubah keadaan itu rasanyaaaa..
nyeeesss, nyakit!
Sosok
itu tersenyum, sangat ramah. Sekaligus membuat perasaanku kian sakit. Betapa
indahnya sosok ini? kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Kenapa? Di saat
kesempatan untuk merajut kisah bersama telah hilang dan tak mungkin ku genggam
lagi.
Dia
pergi. apa salah? Tidak. Apa jahat? Tidak. Yang di lakukan benar! Dan benar! Sudah
selama ini? setengah tahun bukan waktu yang cepat. Dan selama itu dia tetap
pada pendiriannya, tapi sekarang? tak mungkin dia tetap setia menungguku yang
telah jelas-jelas menolak kehadirannya! Tak mungkin. Aku yang salah! Aku yang
tak pernah mempedulikannya bukan? Aku yang tak pernah menghiraukan
keseriusannya bukan? Aku yang memilih diam tak bereaksi apa-apa seumpama patung
yang tak bisa merasakan apa yang dia rasakan terhadapku, dulu.
Dan
sekarang, saat dia pergi kenapa aku bersedih? Bukankah dulu aku yang
menyuruhnya pergi? Bukankah aku tak pernah mengharapkan kehadirannya dalam
hari-hari ku?
Disini
saat aku menyayanginya, kenyataan pahit harus ku hadapi. Sosok itu telah
menyayangi orang lain. sekarang aku hanya bisa menjadi saksi perasaan ku yang
lebur setelah mengetahui dia telah bersama dirinya. Kenapa harus ada
keterlambatan?
Kini
kenangan indah saat kesetianmu masih bersamaku terputar lagi, membawaku pada
ruang waktu yang telah berlalu di belakang sana, membuatku mengingat semua
pengorbanan itu, ah betapa bodohnya aku.
Sesalku percuma, semua usai sebelum ku bisa
berterus terang akan rasaku. Berharap kau kembali membawa semua memori kenangan
itu? Tak akan mungkin! mana mungkin ku
berharap kau kembali sementara dirimu telah menjadi milik orang lain? Dan aku
tak mau jadi penghalang kisah indah kebersamaan kalian.
Cukup
aku yang tersakiti, waktu membawaku pada sebuah cerita penuh makna. Ku yakin
tiada yang sia-sia, mengenalmu mengajarkanku banyak hal. Aku telah mengerti
makna kesetian. Aku mengerti makna pengorbanan. Aku mengerti bahwa hidup harus
terus berlanjut meski perasaan tak selamanya terbalaskan. Kamu mengajariku...
Sosok itu telah menemukan
kebahagiannya, bukan bersamaku orang yang dulunya dia cintai, melainkan bersama
dirinya orang yang sekarang dia cintai. Bukan bersamaku yang kini menjadi kisah
masa lalunya melainkan bersama dirinya yang akan menjadi cerita masa depannya.
Terima
kasih atas sepenggal episode warnai hidupku, atas sepenggal cerita warnai masa
laluku. Jika Sebelumnya Aku tak pernah
tau kau menjadi seseorang yang mengisi hatiku aku yakin suatu saat nanti akan
ada orang yang datang ke hidupku menggantikan posisimu.
Aku
ikhlass melepas semua kenangan ini, akan ku kubur dalam-dalam semuanya karena
hidup harus terus berlanjut ada atau tanpa sosok itu!! Selamat tinggal
kenangan! Selamat tinggal masa lalu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar