Minggu, 12 Januari 2014

Rasaku terlambat

Dirinya telah pergi, disini aku hanya bisa memandang sosok itu yang semakin menjauh dari pandanganku... ya, sosok itu semakin jauh menjauh dari hidupku, dan aku hanya bisa melihatnya dari sini sebagai orang yang dulunya pernah datang melukis sejuta warna palangi. tapi sekarang? Menghilang, haah entahlah.

Kenyataan seakan menamparku sangat keras dan membuat ku sadar dari mimpi panjang ini. kenapa penyesalan selalu datang terlambat? Sekiranya itulah yang ingin ku tanyakan. Sadar saat semuanya sudah tidak bisa merubah keadaan itu rasanyaaaa.. nyeeesss, nyakit!
Sosok itu tersenyum, sangat ramah. Sekaligus membuat perasaanku kian sakit. Betapa indahnya sosok ini? kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Kenapa? Di saat kesempatan untuk merajut kisah bersama telah hilang dan tak mungkin ku genggam lagi.

Dia pergi. apa salah? Tidak. Apa jahat? Tidak. Yang di lakukan benar! Dan benar! Sudah selama ini? setengah tahun bukan waktu yang cepat. Dan selama itu dia tetap pada pendiriannya, tapi sekarang? tak mungkin dia tetap setia menungguku yang telah jelas-jelas menolak kehadirannya! Tak mungkin. Aku yang salah! Aku yang tak pernah mempedulikannya bukan? Aku yang tak pernah menghiraukan keseriusannya bukan? Aku yang memilih diam tak bereaksi apa-apa seumpama patung yang tak bisa merasakan apa yang dia rasakan terhadapku, dulu.

Dan sekarang, saat dia pergi kenapa aku bersedih? Bukankah dulu aku yang menyuruhnya pergi? Bukankah aku tak pernah mengharapkan kehadirannya dalam hari-hari ku?
Disini saat aku menyayanginya, kenyataan pahit harus ku hadapi. Sosok itu telah menyayangi orang lain. sekarang aku hanya bisa menjadi saksi perasaan ku yang lebur setelah mengetahui dia telah bersama dirinya. Kenapa harus ada keterlambatan?
Kini kenangan indah saat kesetianmu masih bersamaku terputar lagi, membawaku pada ruang waktu yang telah berlalu di belakang sana, membuatku mengingat semua pengorbanan itu, ah betapa bodohnya aku.

 Sesalku percuma, semua usai sebelum ku bisa berterus terang akan rasaku. Berharap kau kembali membawa semua memori kenangan itu?  Tak akan mungkin! mana mungkin ku berharap kau kembali sementara dirimu telah menjadi milik orang lain? Dan aku tak mau jadi penghalang kisah indah kebersamaan kalian.
Cukup aku yang tersakiti, waktu membawaku pada sebuah cerita penuh makna. Ku yakin tiada yang sia-sia, mengenalmu mengajarkanku banyak hal. Aku telah mengerti makna kesetian. Aku mengerti makna pengorbanan. Aku mengerti bahwa hidup harus terus berlanjut meski perasaan tak selamanya terbalaskan. Kamu mengajariku...

            Sosok itu telah menemukan kebahagiannya, bukan bersamaku orang yang dulunya dia cintai, melainkan bersama dirinya orang yang sekarang dia cintai. Bukan bersamaku yang kini menjadi kisah masa lalunya melainkan bersama dirinya yang akan menjadi cerita masa depannya.

Terima kasih atas sepenggal episode warnai hidupku, atas sepenggal cerita warnai masa laluku. Jika  Sebelumnya Aku tak pernah tau kau menjadi seseorang yang mengisi hatiku aku yakin suatu saat nanti akan ada orang yang datang ke hidupku menggantikan posisimu.

Aku ikhlass melepas semua kenangan ini, akan ku kubur dalam-dalam semuanya karena hidup harus terus berlanjut ada atau tanpa sosok itu!! Selamat tinggal kenangan! Selamat tinggal masa lalu! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar