Minggu, 12 Januari 2014

IN THE NAME OF KEN

Gendut, berkacama mata, berkawat gigi, tiga hal itu yang paling identik dengan ken. Ia pelajar kelas 1 SMA, karena tidak pandai bergaul teman ken dapat dihitung dengan jari Ken jadi lebih suka menghabiskan waktunya dengan belajar dan membaca buku, karena ken gak tau harus berbuat apa untuk mengisi waktu luangnya, maka tak heran jika dia selalu meraih predikat juara umum saat ulangan semester.

Dulu saat SMP Ken kurus banget, dan atas permintaan mamanya ken mulai membuat program penggemukan diri dan akhirnya program itu kebablasan hingga akhirnya membuat ken gemuk, sangat gemuk.
Makan malam di sabtu sore. Mama sedang menikmati santap malamnya bersama Ken, mama dan ken melahap makanan masing-masing dalam diam, Ken telah menghabiskan satu piring penuh  makan malam dan ia sedang mengambil porsi yang kedua yang enggak kalah banyaknya. Mama geleng-geleng kepala putranya ini doyan apa  rakus?

“ ken, jangan kebanyakan makan gak sadar ya sama berat badan? “ sindir mama
“bukannya mama yang nyuruh ken makan banyak? Kata ken sambil menggigit ayam goreng crispy
“iya, itu dulu, waktu kamu masih kurus banget, kamu harus diet”
Tapi maa..”
“udaah cukup , mulai sekarang mama akan jadi pengawas diet kamu,” kata mama melarang ken makan lagi
“ ken masih lapar, maa”
“cukup, KEN PURA WIJAYA!” kata mama sambil membereskan meja makan

 Sebenarnya ken risih dengan sikap mama. Walaupun gendut tapi ken bahagia. Jadi buat apa mama panik dengan postur tubuhnya? Ken yang gemuk juga gak ada masalah. “ini demi kebaikan kamu, ken”
Kebaikan apa? bagi ken ini  menyiksa harus menanhan lapar seperti orang puasa. Enggak boleh makan kripik kentang, nggak boleh makan cokelat, harus rajin olahraga bahkan mama sudah mendaftarkan ken ke tempat fitness. Ken menjalani itu semua dengan hati setengah tiang, daripada di cap anak durhakan dan di kutuk menjadi batu lebih baik ken menuruti apa yang diperintah mama.

Tujuh hari pertama program diet adalah hari paling menyiksa bagi ken. Perutnya sering merasa keroncongan karena porsi makan yang imut banget. Jadi ia masih kelaparan. Belum lagi rasa pegal-pegal di tubuhnya akibat fitness tiap hari. Ken berharap diet yang menyiksa ini akan segera berakhir. Ken rindu keripik kentang dan cokelat.
                                                                           ****
Sejak masuk SMA, ken sudah naksir sama Tiara, teman sekelasnya. Ken diam-diam suka mencuri pandang pada gadis cantik itu. Kayaknya Tiara adalah gadis tercantik di SMA ini, belum ada yang dapat mengalahkan kecantikan Tiara.
Saat  melihat sosok Tiara, rasa lapar karena diet hilang seketika, ajaib! Mungkin itukah cinta dapat mengubah penderitaan seseorang. Akhirnya ken bertekad untuk berterus terang pada Tiara mengenai perasaannya. Tapi apa jawaban tiara atas pernyataannya itu?

 “kecilin dulu tuh perut” sebuah jawaban yang bikin ken bingung apa hubungannya cinta dengan perut?
“gue suka cowok atletis “ kata tiara. Pahamlah Ken sekarang jadi itu permasalahannya? Panatas saja mama selama ini selalu panik dengan postur tubuhnya dan berusaha unutk “mendekorasi” postur tubuh putranya ini.

Kejadian itu, membuat ken bersemangat untuk ngurusin badan, mama sempat bingung denagn sikap ken tapi mama senang karena usahanya  sepertinya akan berbuah manis.
Diet ken berhasil setelah hampir setahun ini ken mati-matin fitness dan nahan lapar. Setelah kegemukan telah menjadi almarhum. Ken mengubah penampilan. Lebih terlihat trendy dan gaul. Sekarang ken terlihat jauh lebih keren, jika dulu Ken di cap sebagai ugly duckling sekarang Ken telah berubah menjadi the beauty duckling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar