Jangan habiskan waktumu untuk hal yang
belum pasti !
Namun kali ini ku tertipu ! ku kalah !
mengapa harus ku jatuh hati kepadanya? Mengapa harus rasa ini muncul kepadanya?
Mengapa harus muncul? Mengapa? Aku tak mau !!~ apa yang terjadi pada diriku? Aku didera
rasa cemburu...?? #bodoh ! apa hakku? aku bukanlah siapa-siapa baginya.. bukan
siapa-siapaa !! dia dirinya... begitu serasi !!
vivi terus saja menulis kata demi kata di
buku hariannya itu, menuangkan isi hati yang berkecamuk dalam dada, dia sedang
patah hati #hikshiks. Karena lelaki yang selama ini di incarnya ternyata lebih
dekat dengan temannya sendiri ! dia cemburu !!
senin kemarin, vivi memergoki Nino sang
idamannya itu ternyata curi-curi pandang terhadap temannya, dan vivi merasa
sangat cemburu karena dia tau siapapun yang melihat Susan temannya pasti akan
jatuh hati kepadanya.
“apa
yang harus kulakukan kini? Aku disini bersama kegalauanku, bersama derai air
mata, menangisimu? Namun pedulikah kau? Sadarkah kau? Aku mencintaimu, begitu
menyayangimu>>>”
Coretan-coretan puisi patah hati vivi di
selembar kertas, eh.. bukan selembar tapi berlembar-lembar. Namun itu tak juga
berubah menjadi penawar sakit yang ia rasa, vivi terus saja menangis sambil
menulis di kertas- kertas itu.
Betapa
tidak dia sudah bertahun-tahun menyimpan rasa terhadap Nino, namun sayang..
vivi tak pernah mampu mengunggapkan itu, rasa malu yang
menghalanginya untuk menyatakan cinta.
Vivi adalah gadis cerdas, dia cantik,
kulitnya putih, dia tinggi dan rambutnya yang terurai panjang membuat ia
semakin menawan, selain kecantikannya dia juga berbudi luhur dan pandai
bersosialisasi, dia sosok gadis yang perfect, banyak lelaki yang
menyatakan cinta padanya, tapi vivi tak pernah menggubris mereka.
karena satu alasan, Nino. tentu saja.
Dari
dulu hingga sekarang hatinya sudah untuk Nino seorang, Nino adalah teman
sekelasnya, dia anak yang pinter, baik, ganteng dan aktif dalam berbagai
organisasi, dia juga anak yang tak banyak bicara, tak suka mengumbar
rasa. Dan itu yang membuat vivi menyukainya.
“tak mudah menyimpan rasa ini, tak mudah
mencintaimu dalam diam seperti ini, ku ingin kau mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi, ku ingin kau mengerti rasa dalam diriku ini” kembali tulisan-tulisan
Vivi di kertas-kertas itu, entah sudah berapa lembar kertas yang dia pergunakan
untuk mengungkapkan perasaan hatinya itu, kali ini dia benar-benar kecewa.
Sebenarnya
Nino sering bersama temen wanitanya yang lain, karena dia anak yang aktif
berorganisadi jadi mempunyai banyak teman dan itu tak pernah membuat vivi
cemburu, namun kali ini.. tatapan mata Nino yang curi-curi pandang dengan
temannya itu begitu mengiris hatinya, nino tak pernah seperti ini sebelumnya,
bertahun-tahun dia bersama nino, baru kali ini vivi melihat nino curi-curi
pandang... !! mungkin dia benar-benar mencintainya, apalagi informasi dari
seorang temannya ternyata Nino juga meminta nomor hp temannya itu,dia tak
pernah seperti ini sebelumnya, dia berbeda dengan cowok lain, ini bukti kalo
nino benar-bener mencintainya, sampai-sampai dia bela-belakan meminta nomor
hpnya.... !!
Entah berapa lama vivi menangis dan berhenti
menulis di buku diarynya itu, tau-tau pagi sudah menjelang, vivi dibangunkan
oleh mbok nah
“non.. bangun... sudah pagi” kata mbok nah
seraya menepuk tangan vivi pelan.
Vivi terbangun, dia membuka matanya yang
sembab karena menangis semalaman. Untunglah matanya tak terlalu bengkak
sehingga tak ada yang mengetahui semalam dia menangis, termasuk mbok nah
“papa mama udah berangkat, bi?
”udah non, tadi bibi mau ngebangunin tapi
ibu sama bapak tidak mengizinkan, takut tidurnya non terganngu” jelas mbok nah
“ow yaudah mbok, gak apa-apa” vivi segera
mandi dan siap-siao berangkat sekolah.
Di sekolah.
Vivi masuk kelas dan duduk sambil membaca
novelnya, Nino menghampirinya
“vi, sendirian aja nih, tumben
gak keluar” sapanya, nino memang akrab dengan vivi
“males aja”jawabnya singkat tak menoleh
sedikitpun kepada nino
“kok gitu, keluar yuk” ajaknya
“gak, loe aja” jawabnya masih tak berkutik
dengan novel di depannya.
sebenarnya vivi sangat ingin melihat nino
dan menatapnya, dia sangat merindukan pujaan hatinya itu, namun
dia menahannya, karena semakin nino dekat dengannya semakin sakit
pula hati vivi.
Diseberang sana, nino heran dengan
perubahan sifat vivi yag terbilang dingin pagi itu, biasanya vivi anak yang
periang, ramah dan tak penyendiri seperti itu, “apa mungkin dia sedang serius
dengan cerita novelnya itu?” fikir nino dalam hati.
“hai bro ! loe kenapa muka kusut kayak
pakaian belum di setrika aja” sapa Doni sahabat Nino yang suka ceplas ceplos.
“ah, loe doni.. loe gak liat Nino gak sama
princesnya pasti dia kesepian, hahaha” balas anton
“huss ! kalian apa-apan sih ! udah deh
jangan mulai” nino angkat bicara
“eh, sob kalo loe memang suka sama si vivi
udah nyatain aja, ntar keburu diambil orang baru tau rasa loe”
“bener tu no’, jangan sampai terlambat
loe”.
Ya... Nino memang suka sama vivi, eh bukan
suka lagi tapi CINTA, sudah lama dia memendam rasanya, rasa senang bersamanya,
debaran jantung ketika bersamnaya, rasa cemburu ketika vivi bersama yang
lainnya. Tapi Nino tak pernah mampu mengungkapkannya.
“loe tau sendiri kan ton’ gue sama vivi
tuh ibarat langit sama bumi, dia terlalu sempurna buat gue”
“aduh bro, loe sama vivi itu cocok alias
serasi bro ! loe tau kan semua si lina, asri, juliet, leha, semuanya itu
ngincer loe ! loe itu keren bro, yaa.. walaupun gak sekeren gue sih, hahaha...”
celetuk doni
“dasar loe doni !! loe sama nino jauh
friend... kerenan nino kemana-manalah ! pede loe !, tapi bro bner
juga yang di bilang doni, loe itu keren, gak akan ada cewek yang nolak loe !
jamin gue”
“tapi ini vivi bro, dia beda.. ! bayangin
aja dia udah cantik, pinter, baik, kaya, ah.. sempurna menurut gue, mana
mungkin dia suka sama gue”.
“lah lah... emang menurut loe,
loe gimana? Loe gak keren? Grup kita gak da yang jelek bro ! ganteng semua,
walaupun tetap gue yang paling ganteng, ! loe juga pinter, baik sudah pasti,
kaya gak usah ditanya lagi semua orang udah tau itu !”
Percakapanpun berlanjut, anton dan doni
berusaha meyakinkah nino akan keserasiannya dengan vivi, karena
menurut mereka 2 sejoli itu sangat serasi.
Di tangah percakapan mereka, susan pun
datang,
“kak nino, plashdisk susan mana?”
“eh iya... ini.. jawab nino sambil
mengambil plasdisk di saku bajunya dan memberikannya kepada susan, makasih ya”
“okke kak, sama-sama” susan pun kembali ke
kelasnya.
“gak salah loe dekat sama susan?” jangan
bilang loe banting stir ke susan”
“nino.. jangan gitu donk bro, susan itu
inceren gue bro !”
“haha,, gak usah khawatir loe, susan itu
sepupu gue”
“yang bener loe?”
“bener lah”
Vivi yang seketika itu keluar kelas
mendengar semua percakapan mereka,
Jadii ?? susan itu sepupunya? Bisik vivi
dalam hati, terbersit rasa senang dalam hatinya, ternyata kecemburuannya itu
salah.
Tapi? Untuk apa nino curi-curi pandang
dengan susan kemarin-kemarin? Bisa sajakan nino menyukainya? Masih bingung
dengan pikirannya sendiri, susan datang mengagetkannya.
“jangan melamun ! entar kesambet loe !!
hahaha...”
“eh.. enggak koq” jawab vivi tersentak
kaget eiya, tadi ku dengar kamu minta plashdisk dari nino ya?”
“iya, kemarin tuh kak nino minjem
plashdisk gue”
“kakak?”
“iyalah, kak nino itu sepupu gue.. gak
nyangka kan loe?
“i.. iya, yang benar? Tanya vivi
berpura-pura padahal dia sudah mendengar percakapan nino tadi
“iya gue aja gak nyangka ! makanya hari
senin kemarin waktu gue kesini kak nino mandangin gue gituu? Gue kira kenapa...
“emang kenapa?”
“mungkin dia gak nyangka kalo punya sepupu
secantik gue, haha... “
“emang kalian belum saling akrab, gitu?”
“boro-boro akrab, gue baru tau kalo punya
sepupu bernama nino dan sekelas ama loe dari kakak gue, kak nino juga gitu dia
baru tau punya sepupu namanya susan yang cantik jelita ini, makanya hari senin
itu gue kesini mau liat kak nino,”
“ow.. gituu.. kayaknya nino suka deh ama
loe” kata vivi dengan suara parau
“haha.. suka? Please deh ! gak kalee. Tau
gak? aku lagi PDTK sama anton, teemennya itu.. ssstt.. jangan berisik ya, kata
susan setengah berbisik. Lagian Dia kan sudah.... ooupps hampir
ajaa.. !” hehe
“suvevo? nino sudah?? sudah apa sih?”
“suveve ! kalo masalah kak nino addadewh
rahasia, ntar juga loe tau sendiri, byee gue balik duluu” kata susan sambil
berlari menuju kelasnya
“susaaann !! ah, bikin penasaran aja.”
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar